Thursday 23 October 2014

Jenis-jenis Motif Tenun Sambas
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengrajin tenun dan sumber dari Disperindagkop Kabupaten Sambas menyebutkan bahwa terdapat sekitar 130 motif kain tenun Sambas, baik yang tradisional (motif asli) maupun motif kreasi baru. Motif tradisional merupakan motif khas penenun Sambas yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu motif asli tenun Sambas yang paling sering digunakan sebagai punca (bagian depan kain) adalah pucuk rebung. Pucuk rebung merupakan bambu muda. Motif itu bentuknya segi tiga, memanjang dan lancip yang disusun berjejer dan berhadap-hadapan membentuk punca kain/sabuk. Sedangkan bagian samping dan belakang kain/sabuk digunakan dengan berbagai kreasi motif yang diilhami dari alam sekitar, seperti: tumbuh-tumbuhan dan hewan yang ada di Kalimantan Barat. Selanjutnya, motif kreasi gabungan atau perpaduan beberapa motif tradisional, racangan motif baru, dan motif kreasi baru yang merupakan kolaborasi dengan beraneka motif tenun dari berbagai daerah, seperti: Pontianak, Palembang, Siak, Padang, dan lain-lain. Proses pembuatan motif dilakukan dengan merancang  pola dan menggambarnya di atas kertas millimeter blok. Pembuatan pola diperlukan ketelatenan, teliti, dan  daya konsentrasi yang tinggi agar hitungan garis-garis gambar pola tidak salah. Jika gambar salah, maka motif yang dihasilkan juga akan ikut salah. 
Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sambas Nomor 589/Perindagkop/B-P/XII/04 tanggal 17 Desember 2004, Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas telah mengirimkan 13 ragam motif tenun daerah Kabupaten Sambas kepada pimpinan klinik HaKi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Barat. Berbagai motif  tenun Sambas dan filosofinya pada tabel berikut ini:

Tabel Motif dan Filosofi Tenun Sambas
No
MOTIF
FILOSOFI
1.
Pucuk Rebung Enggang Gading
Pucuk rebung melambangkan kekuatan hidup manusia. Sedangkan burung enggang gading adalah sejenis burung besar khas pulau Kalimantan yang dijadikan maskot provinsi Kalimantan Barat.
2.
Pucuk Rebung Bunga
Melambangkan nuansa keindahan alam kota Sambas yang kemudian dituangkan ke dalam motif kain.
3.
Pagar Kota Mesir
Ada seorang ulama Sambas yang belajar Islam ke Mesir dan berkunjung ke istana yang mempunyai pagar berciri khas kota Mesir. Ulama tersebut menceritakannya kepada pengrajin tenun Sambas. Melalui cerita tersebut dituangkan dalam bentuk motif kain.
4.
Anggur
Zaman dahulu masyarakat Sambas adalah pelayar dan peniaga, terutama ke Singapura. Pulangnya sering membawa buah anggur kesenangan mereka. Untuk mengenang perjalanannya dituangkan dalam bentuk motif kain.
5.
Sawa Melakko
Ular sawah banyak ditemukan di daerah Sambas, biasanya ada yang melilit di pucuk rebung. Hal ini mengilhami penenun Sambas untuk menuangkannya ke dalam motif kain.
6.
Tabor Awan
Awan bertaburan di angkasa melambangkan suasana hari yang indah dan cerah. Keadaan ini mengilhami penenun Sambas untuk menuangkannya ke dalam motif kain.
7.
Kupu-kupu
Bagi masyarakat Sambas apabila kupu-kupu masuk ke dalam rumah pertanda akan kedatangan tamu. Hal ini kemudian dituangkan ke dalam motif kain.
8.
Rantai Emas
Melambangkan seni kerajinan dikenang terus-menerus tidak ada hentinya sampai ke keturunan selanjutnya. Semangat inilah yang diabadikan dalam motif kain.
9.
Rantai Bintang
Melambangkan cita-cita tinggi yang terus-menerus dan harus tercapai. Semangat inilah yang dituangkan ke dalam kain motif ini.
10.
Tabor Bintang dan Tabor Bunga Sebangar
Gabungan seni yang berasal dari benda atas dan bawah yaitu bintang (atas) dan bunga sebangar (bawah), yang kemudian dilambangkan dalam motif kain.
11.
Bunga Male’
Pada suatu waktu masyarakat desa Sambas pergi ke hutan bertemu pohon Male’ yang sedang berbunga dengan indahnya setahun sekali. Untuk mengenangnya maka dituangkan ke dalam motif kain.
12.
Bintang Timur
Apabila ingin mengetahui waktu imsak masyarakat Sambas, khususnya penenun, melihat bintang timur yang mulai menampakkan diri. Pemandangan ini kemudian dituangkan ke dalam motif kain.
13.
Parang Manang
Senjata yang dipakai berburu, berkebun, bertani oleh masyarakat Sambas adalah parang dan tombak. Salah satu bentuk parangnya sering menang (berhasil) untuk berburu, maka dituangkanlah dalam motif kain.
Sumber: Disperindagkop Kabupaten Sambas tahun 2010.

No comments: